Masyarakat Pedukuhan Geden, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, menggelar upacara tradisi wiwitan panen, Minggu (13/4/2014). Hal itu sebagai upaya menjaga kelestarian tradisi petani saat memasuki masa panen padi tersebut.
Acara dimulai dengan iring-iringan masyarakat yang mengenakan pakaian adat Jawa menyusuri jalan pedukuhan. Mereka menuju areal persawahan dengan membawa empat buah nasi tumpeng dan satu gunungan berisi hasil bumi.
Berturut-turut di belakangnya juga tampak kaum ibu-ibu yang memanggul sejumlah uba rampe upacara adat tersebut.
Sesampainya di sebuah petak lahan, sesepuh adat warga setempat langsung memimpin doa bersama. Kemudian, dilakukan potong tumpeng dan pemotonga beberapa tangkai padi sebagai simbol dimulainya masa panen padi.
Prosesi ditutup dengan acara makan bersama dengan menu nasi wiwitan.
Nasi tersebut menurut Ketua Panitia, Waluyo, merupakan merupakan makanan wajib dalam setiap acara wiwitan. Menunya terdiri atas nasi tumpeng gurih, ingkung (daging ayam), sambel kacang dengan lauk telur rebus dan ikan asin.
Dijelaskannya, tradisi wiwitan selain penanda dimulainya masa panen juga menjadi ungkapan syukur petani atas hasil panen yang cukup baik.
Warga meyakini, tradisi ini akan mendatangkan kesuburan tersendiri pada tanaman yang ditanam petani di sawah. Upacara tradisional tersebut juga diyakini menjadi cara untuk menekan tingkat seranngan hama dan penyakit pada tanaman.
“Utamanya, wiwitan digelar untuk melestarikan tradisi dan budaya serta ucap syukur atas hasil panen yang diterima. Meski serangan hama boleh dibilang cukup tinggi, warga petani tetap merasa perlu bersyukur karena masih bisa panen,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar