Rabu, 16 Juli 2014

Kualitas Pendidikan


Pro dan kontra pelaksanaan UN yang diwarnai beragam kecurangan oknum pendidikan juga menjadi salah satu indikator lemahnya pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan yang bersih dan jujur. Selain itu, kasus kekerasan seksual yang terjadi di salah satu sekolah bertaraf internasional dan beberapa daerah yang akhir-akhir ini menjadi pemberitaan media pun, menjadi salah satu bukti lemahnya sistem kontrol pemerintah serta lemahnya pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan yang aman dan nyaman.

Dalam konteks ini perlu adanya rencana pembangunan dalam bidang pendidikan yang jelas, terarah dan berkesinambungan. Hal ini sangat penting, pasalnya hingga kini opini yang berkembang di masyarakat adalah ganti menteri pasti akan ganti kurikulum atau kebijakan.

Mengingat tahun ini bangsa Indonesia akan dipimpin oleh pemerintah yang baru, diharapkan tidak terjadi adanya perombakan kebijakan yang pada akhirnya membuat bingung para guru.

Estafet pembangunan harus terus berlanjut dengan mengakomodasi segala kebijakan yang sudah ada. Pelaksanaan kebijakan yang setengah hati pun harus dihindari agar tidak menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari.

Banyak harapan di tahun 2014 ini. Pasalnya, tahun ini merupakan titik balik pendidikan di Indonesia.

Dengan adanya pemerintahan yang baru, masyarakat berharap kualitas pendidikan di Indonesia semakin maju dan lebih baik. Paling tidak ada dua hal yang harus digarap pemerintah.

Pertama, untuk memeratakan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah harus mampu menyelenggarakan pendidikan ke setiap daerah di Indonesia dengan murah dan terjangkau oleh siapa pun. Pemerintah harus terus mengawal pelaksanaan pendidikan hingga tingkat akar rumput agar penyelenggaraan pendidikan benar-benar berjalan dengan baik.

Kedua, penyelenggaraan pendidikan harus berpihak pada penyetaraan hak setiap warga negara dalam mendapatkan pendidikan. Proses pendidikan tidak boleh hanya berpihak pada kalangan tertentu, tetapi bersifat menyeluruh.

Keberadaan pendidikan inklusi yang akhir-akhir ini mulai menjamur seiring adanya Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009, bisa menjadi salah satu solusi pendidikan untuk lebih maju dan benar-benar memanusiakan manusia dengan menjunjung tinggi hak setiap warga negara.

Akhirnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang akan mengakiri jabatannya di tahun 2014 ini karena telah mencurahkan energi dan idenya untuk berusaha memajukan pendidikan di Indonesia, sekaligus mengucapkan selamat datang kepada calon menteri terpiilih. Semoga ke depannya pendidikan di Indonesia makin maju dan lebih baik.



Moh Mursyid
Wisma Muslim,
Demangan Kidul
GK I No 586 RT16/5, Sleman
Yogyakarta, 085 641 522 841

Tidak ada komentar:

Posting Komentar